PAHLAWAN yang SESUNGGUHNYA AYAH & IBU KITA
Di dunia ini pahlawan itu selalu ada dan dekat dengan kita. Tentunya mereka adalah perwujudan dari pahlawan yang selalu kita sembah yaitu ALLAH. Mereka adalah orangtua kita. Di suatu pihak banyak orang yang kecewa karena banyak orangtua yang menyia - nyiakan anaknya sehingga mereka tidak dianggap sebagai pahlawan. Tetapi sadarkah mereka bahwa biar bagaimanapun mereka tetaplah orangtuanya.
IBU
Sosok yang pertama ini adalah sosok yang selalu diingat oleh setiap anak sebab setiap anak lahir dari rahim yang satu ini. Bisa dibayangkan bukan hanya 9 bulan saja ibu berjuang untuk melihat kita. Ia membutuhkan seumur hidupnya bahkan sampai ia meninggal pun ia tetap berjuang, berdoa, dan berusaha untuk menyelamatkan kita. Mungkin karena itulah sebabnya kenapa seorang bayi dalam proses bicaranya selalu mengucapkan kata IBU atau MAMA sebagai kata awalnya. Ibu lah orang yang selalu menangis buat kita jika kita mengalami kegagalan, penyakit, dan musibah. dan ibu pulalah yang selalu mengajari kita bagaimana caranya untuk bisa berhasil, sabar, jujur, dll ??. Cobalah kamu ingat sejenak waktu kamu mengalami sakit, ibu adalah orang pertama yang selalu menemanimu, memberimu obat, memberimu support untuk bisa sembuh, dan mendoakanmu. Kita tidak akan pernah bisa membalas apa yang sudah diberikan oleh ibu kepada kita sebab segala pengorbanannya tak ternilai oleh apapun termasuk harta dunia. Ibu juga akan selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk anaknya, bahkan ada seorang ibu yang rela memberikan jatah makanannya untuk anaknya disaat mereka mengalami kesusahan. Ibu tak akan pernah merasa rugi ataupun menyesal jika segala sesuatu yang berguna bagi dirinya dapat diberikan untuk kebahagiaan dan kesuksesan anaknya. Tetapi tidak jarang pahlawan kita yang satu ini selalu dilupakan. Disaat ibu sakit biasa tidak ada yang memperhatikan, disaat ibu sedih tidak ada satupun yang tau apa penyebabnya, dan disaat ibu membutuhkan teman jarang ada yang hadir disisinya. Banyak hal yang sering kita lakukan dan itu selalu mengecewakan pahlawan besar kita ini. Aku sebagai seseorang yang masih memiliki ibu sangat bersyukur kepada Tuhan sebab Ia masih mempercayakan pahlawan tersebut untuk mendampingiku. Aku juga sering mendengar tangisan ibu disaat aku sakit dan tangisan itu bukanlah tangisan yang dibuat - buat tetapi itu adalah ungkapan hatinya yang dirasakan tak kuat ditahan olehnya. Meskipun ibuku hanyalah orang biasa tetapi bagiku ia adalah seorang pahlawan yang hebat. Tak ada satupun pahlawan yang bisa menandingi kekuatan ibuku. Ia adalah pahlawan yang besar, hebat, dan tangguh. Tiap tangisan ibuku adalah doa dan doa itulah yang selalu membuat aku menjadi berhasil. Aku selalu takut jika suatu saat pahlawan itu meninggalkanku sebab aku belum mampu untuk menghadapi dunia ini sendirian. Aku hanya ingin agar ibuku selau sehat, diberi umur yang panjang agar bisa melihat dan merasakan kesuksesanku, dan diberkati. Aku juga selalu merasakan sakitnya hati ini jika melihat ibuku menangis karena penyakitku, kegagalanku, dan masa depanku.
AYAH
Selain ibu adalagi sebuah sosok pahlawan yang sebenarnya yaitu ayah. Ia adalah sosok yang mengajarkan kita untuk betul - betul bisa survive dan bisa lebih tegar lagi dalam hidup ini. Entah mengapa seorang ayah selalu dinilai kurang begitu akrab jika bersama dengan anak lelakinya. Tetapi sadarkah kita bahwa sikap yang ditunjukkan oleh ayah kita terhadap kita adalah sebuah sikap yang mengajarkan kita untuk bisa bertahan jika menghadapi orang yang selalu cuek terhadap kita. Mungkin itu hanya sebagian sikap dari ayah yang sengaja diajarkan kepada kita tanpa kita ketahui. Ada juga yang beranggapan bahwa ayah adalah sosok yang selalu pilih kasih dimana ia akan selalu mengutamakan kepentingan saudari kita dibanding kita sebagai seorang anak laki - laki. Tapi sadarkah kita bahwa itu juga adalah ajaran dari pahlawan kita untuk bisa berusaha dan berjuang mendapatkan segala sesuatu yang kita inginkan. Aku dilahirkan dalam keluarga miskin. tetapi aku tak pernah minder dengan apa yang dimiliki oleh teman - temanku. Aku dulu adalah seorang anak yang mungkin bisa dikatakan pembenci saudariku sendiri sebab apa yang diminta oleh adikku selalu dipenuhi oleh ayahku. Pernah aku meminta untuk dibelikan sebuah baju oleh ayahku tapi tidak dipenuhinya tetapi disaat adikku yang memintanya maka akan dibelikan meskipun tidak terlalu sering dituruti permintaannya. Aku menjadi sangat benci dengan adikku tetapi lama - kelamaan aku berusaha sendiri untuk memenuhi kebutuhan pribadiku sampai pada akhirnya aku sadar bahwa jika ayahku tidak melakukan hal tersebut padaku maka aku akan sama seperti anak - anak lainnya yang segala sesuatunya hanya berharap dari orangtuanya saja. Aku bersyukur atas pemberian Tuhan akan pahlawan yang satu ini. Ia juga tidak selamanya berbuat seperti yang kukatakan tadi sebab ia sendiri pernah berkata, "sekarang kamu sudah mengerti semuanya". Dan disaat itulah aku tersadar. Bgiku ia lah pahlawan yang sesungguhnya dan tanpa kehadirannya, aku bukanlah siapa - siapa.
Terima kasih ALLAH karena kedua pahlawan itu masih hidup dan selalu menemani serta membimbingku dan adik - adikku. Aku juga bangga kepada mereka sebab tanpa mereka, aku tak bisa mengerti arti dari kehidupan. Aku juga sadar bahwa selama ini banyak hal yang salah yang sering membuat mereka marah, kecewa, dan bersedih. Ampunilah semua itu Tuhan. Jika aku diberikan 3 permintaan untuk mereka maka aku akan meminta umur yang panjang bagi kedua orangtuaku, kesehatan, dan berkat. Sebab mereka adalah segala - galanya bagiku dan merekalah yang mengajarkanku untuk tetap bersemangat serta optimis untuk menghadapi hidup meskipun penyakit menjadi cobaanku yang utama. Merekalah yang terus berusaha untuk memperlakukanku seperti anak yang lainnya. Aku mohon agar mereka tetap menjadi pahlawan bagi ku dan adik - adikku kini sampai sepanjang masa.
Dan bagi para HANDZOMERZ yang sudah ditinggalkan oleh salah satu atupun kedua pahlawan itu, janganlah bersedih sebab itu semua adalah rancangan - Nya. Kita mungkin menyesali atas kepergian pahlawan kita tetapi yakinlah bahwa Tuhan lebih sayang pahlawan kita dibanding kita. Oleh sebab itu relakanlah karena mereka pasti sudah bahagia disana.
*TERIMAKASIH PAHLAWANKU*
Diposting oleh
anna
di
02.05
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
curhat